Cerita Cinta
(oleh seorang kawan yang entah dimana)
Detak jantung terus melantun. Langkah kaki tetap
berpadu. Dalam lembaran warna kehidupan, Angan yang terpendam kan terwujud. Cita-cita
yang tinggi kan tergapai. Dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan. Itulah
arti dari mencintai diri sendiri.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan
senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada di sisi kita. Tuhan
memberikan kita 2 buah kaki untuk berjalan, 2 tangan untuk memegang, 2 telinga
untuk mendengar, dan 2 mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya
menganugrahkan sekeping hati untuk kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping
hati untuk seseorang untuk kita mencarinya. Itulah cinta. Jangan sesekali
mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba. Jangan sesekali
menyerah jika kita masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kita tidak
mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakannya.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai
harapan. Walaupun, mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya,
walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai
walaupun mereka telah disakiti sebelumnya. Dan, kepada mereka yang mempunyai
keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Jangan sampai, kita menyimpan kata-kata cinta
kepada orang yang tersayang hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita
terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaiknya ucapkanlah
kata-kata cinta yang tersimpan di benak kita, Sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan
bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Kita
harus mengerti bagaimana harus berterima kasih atas karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, Debu
menjadi Emas, Keruh menjadi Bening, Sakit menjadi Sembuh, Penjara menjadi
Telaga, Derita menjadi nikmat, Dan kemarahan menjadi Rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak
mencintai kita. Tetapi lebih menyakitkan mencintai seseorang dan kita tidak
pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya.
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati
seseorang, ibaratkan seperti menyunting sekuntum mawar. Kadang kala, kita
mencium harum mawar tersebut, tetapi ada kalanya kita merasakan disaat duri
mawar itu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika
kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan
bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi.
Kadangkala kita tidak menghargai orang yang
mencintai kita sepenuh hati, sehingga kita kehilangannya. Pada saat itu, tiada
guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.
Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia
sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi.
Sekiranya, kita benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat
membuat orang sehat menjadi sakit, gemuk menjadi kurus, orang normal jadi gila,
orang kaya jadi miskin, raja menjadi budak, Jika cintanya itu disambut oleh
para pecinta palsu.
Kemungkinan, apa yang kita sayangi atau cintai
tersimpan keburukan didalamnya. Dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan
kebaikan di dalamnya.
Cinta kepada harta artinya Bakhil, cinta kepada
perempuan artinya Alam, cinta kepada diri sendiri artinya Bijaksana, cinta
kepada mati artinya Hidup, dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.
Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta
ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkanlah pula seseorang
yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa
manusia dan alam tetapi tidak mempunyai rasa cinta, dirimu tak ubah seperti
gong yang bergaung. Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal terindah
dalam cinta yang dimiliki. Siapapun pandai menghayati cinta dan pandai menilai
cinta karena cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata.
Sebaliknya, cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu,
membangkitkan yang mati, dan meniupkan kehidupan kepadanya serta membuat budak
menjadi pemimpin. Itulah dahsyatnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri. Dan tidak merubahnya seperti gambarang yang
kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang
kita temukan dari dalam dirinya.
Kita tidak akan pernah tau, bila kita akan jatuh
cinta, namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu. Dan
jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya di hatinya.
Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah. Tetapi
cinta adalah anugrah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan
menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang
mudah. Tetapi untuk dicintai orang yang kita cintai itulah yang sukar
diperoleh.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk
mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir. Karena cinta sesuatu yang
membawa keindahan dan kebahagiaan di dalamnya.
Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar tambah
lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kita tidak
mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih.
Tapi, cinta akan berharga jika diberikan kepada orang yang menghargainya.
Jadi, janganlah terburu-buru dan pilih yang
terbaik.
Cinta bukanlah bagaimana menjadi pasangan yang
sempurna bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu
menjadi dirimu sendiri.
Jangan pernah bilang, “I Love You” kalau kita
tidak pernah peduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada.
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan
hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kita lakukan hanya
untuk berbohong. Hal yang paling kejam yang seseorang lakukan pada orang lain
adalah membiarkannya jatuh cinta. Sementara, kita tidak berniat untuk
menangkapnya.
Cinta bukan, “Ini salahmu !” tetapi, “Maafkan
aku”. Bukan, “Kamu dimana sih ?!” tetapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu
?!” tapi, “Aku ngerti kok”. Bukan, “coba kamu nggak kaya gini” tapi, “Aku cinta
kamu seperti kamu apa adanya.”
Cinta bukan diukur dari berapa lama kita sudah
bersama atau berapa sering kita bersama. Tapi, apakah selama kita bersama, kita
selalu mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang
kita inginkan dan menyayat sedalam yang kita ijinkan. Yang berat bukan
bagaimana cara menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu. Tapi, bagaimana cara
belajar darinya.
Cara jatuh cinta, Jatuh tapi jangan
terhuyung-huyung, Konsisten tapi jangan memaksa, Berbagi dan jangan bersikap
tidak adil, Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, Sedih dan jangan
pernah menyimpan kesedihan itu.
Memang sakit, melihat orang yang kita cintai hidup
bahagia dengan orang lain. Tapi, lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai
itu tidak berbahagia bersama kita.
Cinta akan menyakitkan saat kita berpisah dengan
seseorang. Lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih. Tapi, cinta
akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tau
apabila yang sesungguhnya kita rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah
menemukan seseorang dan jatuh cinta hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk
kita. Dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak
pernah menghargainya.
Kalau dia berkata “tidak”, maka dia tidak akan
pernah berkata “ya” setahun lagi atau sepuluh tahun lagi. Biarkan dia pergi !
Cinta adalah semangat, Cinta adalah kepercayaan,
Cinta adalah energi yang tidak bisa dimusnahkan. Ia hanya bisa berubah bentuk.
Cinta memang tak harus memiliki karena mencintai berarti memberi dan tak pernah
meminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar