Senin, 26 Agustus 2013

Manusia Monopluralis


Hakikat Manusia Indonesia Berdasarkan Pancasila yakni Monopluralis
“monopluralis” meliputi susunan kodrat manusia, terdiri rokhani (jiwa) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia terdiri makhluk individu dan makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a.             susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
b.             sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c.             kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas. aspek jiwa, raga, pribadi, sosial,dan aspek ketuhanan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK MONOPLURALIS
Monopluralis, artinya terdiri dari banyak segi tetapi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
·         MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
       Sebagai makhluk individu manusia harus memiliki kesadaran diri. realita, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi.Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya, serta dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri
·         MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
manusia tidak hidup dalam kesendirian.bersosialisasi dengan sesamanyaberhubungan dengan manusia lainkonsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatifpositif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Contoh sikapnya yaitu kekeluargaan dan kegotongroyongan. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainTanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanyamenjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukuntimbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 2 hasrat yaitu:
1.Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya
( Masyarakat).
2.Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.

·         MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
tujuan beribadah kepada Tuhan YMEdiperlukan suatu ilmumelalui pendidikanmanusia dapat mengenal siapa Tuhannyamanusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan tidak benar.
Pertama, memakmurkan bumi .Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun

Kesimpulan oleh saya:
                Manusia adalah makhluk dengan berbagai peranan dalam dirinya sendiri antara lain sebagai makhluk individu, sosial dan religius. Dan seorang harus dapat mengaplikasikan it semua secara seimbang dalam pengabdian masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar