Hakikat
Manusia Indonesia Berdasarkan Pancasila yakni Monopluralis
“monopluralis” meliputi susunan
kodrat manusia,
terdiri rokhani (jiwa) dan jasmani
(raga), sifat kodrat manusia terdiri makhluk
individu dan makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai
makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
Hakikat
manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. susunan kodrat manusia terdiri atas
jiwa dan ragamanusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang
monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
b. sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
c. kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas. aspek jiwa, raga, pribadi, sosial,dan aspek ketuhanan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK MONOPLURALIS
Monopluralis, artinya terdiri dari banyak segi tetapi
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
·
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Sebagai
makhluk individu manusia harus memiliki kesadaran diri. realita, martabat
kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran
akan potensi-potensi pribadi.Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan
mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya, serta dapat mengembangkan
ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari
yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri
·
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
manusia tidak hidup dalam
kesendirian.bersosialisasi dengan sesamanyaberhubungan dengan manusia
lainkonsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun
negatifpositif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi
antarindividu. nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi
antarindividu. Contoh sikapnya yaitu kekeluargaan dan kegotongroyongan. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang,
harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainTanggapan emosional
tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Imanuel Kant mengatakan, "manusia
hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak
dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya
Manusia
sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia
kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanyamenjadikan suatu
masyarakat yang baik, harmonis dan rukuntimbullah norma, etika dan kesopan santunan
yang dianut oleh masyarakat.
Manusia
sebagai makhluk sosial memiliki 2 hasrat yaitu:
1.Keinginan untuk
menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya
( Masyarakat).
( Masyarakat).
2.Keinginan untuk
menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.
·
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
tujuan beribadah
kepada Tuhan YMEdiperlukan suatu ilmumelalui pendidikanmanusia dapat mengenal
siapa Tuhannyamanusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan
mana yang benar dan tidak benar.
Pertama,
memakmurkan bumi .Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang
dari pihak manapun
Kesimpulan oleh saya:
Manusia
adalah makhluk dengan berbagai peranan dalam dirinya sendiri antara lain
sebagai makhluk individu, sosial dan religius. Dan seorang harus dapat
mengaplikasikan it semua secara seimbang dalam pengabdian masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar